Kamis, 29 September 2011

MENGUPAS ‘ITTIHAD’ ABU YAZID AL-BUSTAMI


“Aku adalah Engkau, Engkau adalah Aku”
“Aku, adalah Aku, Engkau adalah Engkau”

ABU YAZID AL-BUSTAMI, nama lengkapnya Abu Yazid Taifur bin Isa bin Surusyan. Dikenal juga dengan nama Bayazid. Ayahnya Isa bin Surusyan, adalah pemuka masyarakat di Bistam, sedangkan ibunya dikenal sebagai zahid (orang yang meninggalkan keduniaan).

Pada mulanya Abu Yazid mempelajari fikih Mazhab Hanafi. Kemudian ia mendalami tasawwuf, terutamamengenai tauhid dan hakikat (at-taw-hid wa al-haqa’iq) di samping pengetahuan tentang fana.

Selasa, 27 September 2011

MENGENAL AL-GAZALI


AL-GAZALI (450-505 H/1058-19 Desember 1111 M)
Nama lengkapnya ialah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad at-Tusi al-Gazali. Ia lahir di kota Gazalah, sebuah kota kecil dekat Tus di Khurasam, yang ketika itu merupakan pusat ilmu pegetahuan di dunia islam.

Ia lahir dari keluarga yang taat beragama dan hidup sederhana. Ia belajar Al-Qur’an pada ayahnya sendiri. Sepeninggal ayahnya, ia dan saudaranya dititipkan pada teman ayahnya Ahmad bin Muhammad ar-Razikani, seorang sufi besar. Padanya al-Gazali mempelajari ilmu fikih, riwayat hidup para wali, dan kehidupan spiritual mereka. Selain itu ia juga menghapal syair-syair tentang mahabbah (cinta) kepada Tuhan, Al-Qur’an dan sunnah.

Jumat, 23 September 2011

BERPANDANG-PANDANGAN

Bismillahir Rahmanir Rahim !


Dari tipe-tipe jabat tangan di atas tentu kita dapat merasakan bagaimana sebaiknya berjabat tangan yang baik menurut pandangan kita. Tetapi sesuai dengan fitrah kita sebagai manusia, maka jabat tangan yang terasa lebih mendalam di hati yaitu berjabatan tangan dengan saling mengenggam tangan kuat-kuat sambil berpandangan dan tersenyum di antara keduanya. Sedang jabat tangan tipe yang lainnya akan terasa hambar dan berlalu begitu saja tanpa ada yang tertinggal di hati, walaupun suatu saat kita berjuma kembali, tetapi seakan-akan kita tak pernah berjumpa sebelumnya. Hal ini terjadi karena tidak adanya sambungan batin antara keduanya. yang ada hanyalah kontak fisik

Minggu, 18 September 2011

Belajar dari Mimpi

Mimpi adalah bunga tidur. Bahasa itu biasa kita dengar bila ada seseorang yang mengungkapkan tentang mimpinya, walaupun sebagian orang menyakini bahwa mimpi itu adalah perjalanan batiniah menuju alam gaib. Terlepas dari pada itu ternyata mimpi bagi orang tasawwuf adalah pelajaran untuk mengenal jati diri, yaitu dari mimpi, kita dapat memisahkan antara jasadiah, jiwa, dan rohaniah kita.

Pada saat kita bermimpi, jiwa ini sedang keluar dari badan jasadiah menuju ke alam lain. Biasanya di dalam mimpi kita akan bertemu dengan sesuatu yang menakutkan yang memburu kita, sehingga kita berlari sekencang-kencangnya. Pada saat kita tersadar dari mimpi kita merasa lelah dan bahkan nafas kadang ngos-ngosan.

Sabtu, 17 September 2011

Al Quran yang Sebenarnya

Bismillahir Rahmanir Rahim !
Apa itu Al Quran ?
Kalau orang awam yang ditanya tentang Al Quran tentu saja jawabannya bahwa Al Quran adalah Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan Malaikat Jibril. Pengertian tersebut pada dasarnya tidaklah salah, karena yang dijawabnya adalah pengertian Al Quran secara zahiriah. Tetapi apa Al Quran itu sebenarnya?

Di dalam Kitab Al Quran terdapat ayat-ayat yang dapat menjelaskan tentang apa itu Al Quran. Kalau kita mengkaji lebih jauh maka kita akan tahu tentang Al Quran yang sebenarnya.

Selasa, 13 September 2011

Tasawwuf: KH.Syamsuri Abdul Majid

Syamsuri Abdul Madjid alias Syekh Imam Muhammad Al Mahdi Abdullah telah meninggal dunia. Dia menghembuskan nafas terakhir di usia ke-83 tahun.
Syamsuri wafat dalam perjalanan menuju RS Persahabatan, Jakarta Timur, sekitar pukul 20.45 WIB. Imam Besar Majelis An Nadzir itu dimakamkan di Pondok Pesantren An Nadzir, Dumai, yang dipimpinnya.

Minggu, 11 September 2011

BELAJAR "MATI SEBELUM MATI"


Bismillahir Rahmanir Rahim. 

"Mati ! Semua yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Lalu mengapa harus takut mati, jika kematian itu pasti  adanya dan berlaku kepada semua yang berjiwa. Tinggal kalian yang harus bersiap diri untuk mati, dan belajar mati sebelum mati seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW." Semua murid terdiam mendengar wejangan Sang Guru. Sang Guru kembalikan melanjutkan wejangannya : "Bahkan Allah sendiri yang memerintahkan kepada manusia agar belajar bunuh diri, sebagaimana firman Allah dalam Surat An-Nisa ayat 66:"Dan sesungguhnya kalau Kami perintahkan kepada mereka :"Bunuhlah dirimu atau keluarlah kamu dari kampungmu",niscaya mereka tidak akan melakukannya, kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka)".

Sabtu, 10 September 2011

Memahami dan Menemukan Jati Diri


Bismilahir Rahmanir Rahim !
Suatu saat seorang murid bertanya kepada Sang Guru, "Bagaimana saya dapat mengenal Allah?" Sang Guru berkata:" Renungilah dirimu bahwa kau berasal dari setetes air mani !". Si murid terdiam, bingung tak tahu apa maksud perkataan Sang Guru. Melihat keadaan si murid Sang Guru mengulangi kata-katanya kembali, "Ranungilah dirimu bahwa kau berasal dari setetes air mani, sekarang!" Si murid mulai paham, dan terlintas dalam benaknya tentang firman Allah dalam surat Al Mu'minun 23 ayat 12-14 :
"Dan sesungguhnya Kami menciptakan manusia dari suatu sari pati (berasal) dari tanah, kemudian Kami jadikan sari pati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim), kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging, kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik."